![]() |
Kalau lihat temen-temen sebaya sepertinya mereka bahagia dengan
hidupnya, berkumpul bersama keluarga kecil bahagia. mempunyai anak yang
lucu dan menggemaskan, Kadang saya merasa merendah diri, saya belum
merasa sesukses dan semapan mereka. Menikah itu penting bagi umat Islam,
saking pentingnya pernikahan, Rosulullah SAW menganggapnya sebagai
separuh agama. Hadits nya yaitu “Jika seseorang telah menikah, dia telah melengkapi separuh agamanya. Hendaklah dia bertaqwa kepada Allah dalam separuhnya lagi.”
(HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim). Kemarin saya bertemu temen SMP di
pangkalan ojek, dia menyapa dan mengajak saya berbicara sebentar
sekaligus silaturahmi lebaran, temen saya ini sudah di karuniai istri
dan anak yang lucu. Cerita punya cerita dia curhat klo dia sudah sebulan
lebih menganggur, Masya Allah dalam hati saya bicara “Gimana Nafkahin keluarganya tuh?.” Lalu saya memberinya motivasi “Klo kita serius dan sungguh-sungguh Nyari Insya Allah dapet.”
Padahal yang berkeluarga dan kerja kontrak bukan dia aja, masih banyak
yang kerja kontrak tp sudah berkeluarga mereka tetap optimis. Sebenarnya
saya ingin memberikan solusi sama dia “hidup itu klo kita berpegang
pada ajaran Rosulullah SAW maka hidup akan bahagia gak kesusahan.” Klo
dia ikut Ngaji di Majlis Ta’lim banyak amalan-amalan yang bisa
memberikan solusi dalam kehidupan, contohnya amalan mau cepet dapet
kerja yaitu Sholat 5 waktu di awal waktu serta Qobliyah dan Ba’diyah
lakukan secara continue bila perlu sholat dhuha dan tahajud, Insya Allah
klo kita yakin pasti kerjaan yang nyamperin kita, belum lagi ada amalan
yang lain-lain dan masih banyak lagi. Jadi dalam hidup itu harus imbang
antara dunia dan akhirat, klo di fikir-fikir dari kejadian tadi saya
jadi merasa bersyukur Alhamdulilah...Allah
SWT sudah memberi saya banyak nikmat sehat, iman, pengetahuan Islam,
dan masih banyak nikmat lainnya sehingga saya masih bisa beraktifitas.
Dan Allah juga memberikan saya pekerjaan tetap tanpa ada kontrak, dan
lingkungan pekerjaannya pun sangat kekeluargaan, bahagia bisa
bekerjasama dengan mereka, sungguh ini nikmat yang luar biasa yang
terkadang tidak terfikirkan, Saya sih sebenarnya tidak takut menikah
karena udah banyak dalil-dalih di Al-Qur’an maupun Hadits yang sohih
selama masih berpegang teguh sama amalan dalam menjalani hidup
ya..lancar-lancar aja, toh mereka (teman kerja) belasan bahkan ada yang
puluhan tahun berumah tangga mereka sanggup memberi nafkah hingga
anak-anaknya kuliah padahal gajinya sama, bukankah setiap hamba sudah di
jamin rizkinya sama Allah SWT?, dalam menjalani kehidupan sebenarnya
sudah banyak panduannya di buku-buku bahkan ada di kitab contoh yang
paling populer yaitu kitab Bulughul maram, Uquudu Lujain dll. Mau kaya
atau mau di kabulkannya hajat semua ada amalannya, Jadi kenapa juga
harus takut toh nikah kan niatnya untuk menyempurnakan Ibadah.